Kabupaten Garut bukan hanya terkenal akan makanan dan wisata
alamnya saja yang selalu menjadi primadona dan sekaligus tujuan utama yang
menarik para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Akan tetapi di
Kabupaten Garut juga kaya akan tradisi para leluhur yang masih kental dan
dilestarikan oleh para keturunannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya 2 kampung
adat yang masih memakai budaya dan kebiasaan leluhurnya dan tidak terpengaruhi
oleh adat modern. Yaitu Kampung adat Dukuh dan kampung adat Pulo. Kedua kampung
adat ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Mereka yang berkunjung ke tempat ini mempunyai maksud dan tujuan yang
berbeda-beda, ada yang bermaksud berjiarah ke makan leluhur tempat ini, ada
juga yang bermaksud untuk bahan penelitian, bersantai, menikmati alam, dan juga
sebagai sarana edukasi bagi para pelajar yang ingin mengetahui kebudayaan dan
sejarah.
1.
Kampung Pulo,
yaitu suatu kampung yang terletak
di suatu daratan yang dikelilingi oleh situ ( danau ) Cangkuang. Yang berada di
kawasan desa Cangkuang kecamatan Leles Kabupaten Garut. Di kampung ini, hanya
terdapat 6 buah rumah yang saling berhadapan dengan ditambah satu buah mesjid.
Tak ada sarana modern yang dapat anda jumpai di kampung ini. Semua serba
tradisional bahkan tanpa lampu yang menerangi rumah-rumah penduduk di kampung
ini.
Akan tetapi anda akan disuguhkan dengan
pemandangan lam sekitar yang masih sangat asri, ditambah dengan adanya bangunan
Candi di sekitar lokasi dengan nama Candi Cangkuang. adanya sebuah candi ini
karena dahulu masyarakat sekitar beragama Hindu. Sampai akhirnya datang seorang
Embah Dalem Arif Muhammad seorang prajurit Mataram yang menetap ditempat ini dan
menyebarkan agama Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan tidak jauh dari
lokasi candi.
2.
Kampung Adat Dukuh
Kampung adat ini berada sekitar 120 Km dari
kampung adat Pulo. Kampung adat Dukuh sendiri terletak di desa Ciroyom
Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Lokasi kampung ini hanya sekitar 5 km dari
pantai selatan Garut. Seperti halnya kampung pulo, kampung adat dukuh juga
masih tetap melestarikan adat budaya para leluhurnya. Akan tetapi banyaknya
rumah lebih banyak dibanding dengan rumah yang ada di kampung adat Pulo tapi
kampung Dukuh lebih alami dan sederhana. Kebiasaan lainnya yang ada di kampung
ini yaitu masyarakat sekitar dukuh dalam dilarang untuk bermewah-mewahan
seperti halnya jaman sekarang. Bila anda berkunjung ke kampung adat dukuh ini
anda akan disuguhi dengan pemandangan alam yang masih alami dan terjaga
keasliannya khas alam Priangan.
Melestarikan budaya bangsa adalah modal bagi bangsa ini
untuk lebih dikenal dengan baik oleh bangsa lainnya. Dengan perantara para
wisatawan yang yang terhibur dan merasa puas maka bangsa menjadi harum dan memancarkan
panorama keindahan dimuka bumi ini.
Ngamomole Budaya Buhun
ReplyDeletesae mag ah.. :D
ReplyDelete