Ciburuy merupakan sebuah daerah di kaki gunung Cikuray Garut
tepatnya di desa Pamalayan Kecamatan Cigedug sekitar 23 km jaraknya dari pusat
kota Garut ke arah Selatan. Tempat ini sangat diistimewakan oleh pemerintah Garut
dan para ahli sejarah karena di Ciburuy ini terdapat beberapa macam peninggalan
yang sangat berharga yang merupakan peninggalan dari kerajaan Sunda pada zaman
dahulu dan sampai saat ini masih tetap terpelihara dengan baik.
Jarang sekali pada zaman sekarang ini ada yang dapat
memelihara budaya serta adat dari para leluhurnya. Terutama dalam merawat
benda-benda pusaka seperti yang terdapat di situs Ciburuy ini. di sini banyak
sekali benda-benda pusaka seperti keris, kujang, kitab, naskah Sunda, peso pagot,
trisula dan lain sebagainya yang merupakan peninggalan dari para leluhur zaman
dahulu dan dikeramatkan. benda-benda tersebut sampai saat ini masih tetap
terpelihara dengan baik apalagi ketika bulan Muharam yang merupakan bulan baru
dalam agama Islam datang, banyak sekali orang berdatangan untuk menyaksikan
acara ritual memandikan benda pusaka.
Di tempat ini terdapat sebuah bangunan yang dinamakan dengan sebutan rumah adat
Ciburuy. Yang mana bangunan ini terbuat dari atap ijuk dan berada di lahan yang
luasnya sekitar 5.300 meter persegi atau sekitar 380 tumbak menurut masyarakat
setempat. Bangunan ini jauh dari perumahan penduduk dan memiliki bangunan besar
dan tinggi. Terdapat dua bangunan yaitu yang pertama dinamakan dengan Bumi
Patonan yang digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka. Dan yang kedua
dinamakan dengan Bumi Padaleman yang sangat dikeramatkan karena di bangunan ini
terdapat beberapa kitab yang ditulis pada daun lontar dan nipah yang berjumlah
sekitar 750 lembar yang sebagian masih terpelihara dan sebagian lagi sudah
rusak dan sulit untuk dibaca.
Kemudian lagi ada hal unik yang disebut dengan “tukuh
Ciburuy”. Yaitu sebuah kebiasaan baik dari para warga kampung Ciburuy dalam
mentaati aturan yang sudah ada dari zaman dahulu. sebagai contoh yaitu ketika
upacara Seba datang yaitu pada bulan Muharam saat memandikan semua benda
pusaka. Semua warga kampung Ciburuy wajib hadir baik yang menetap di kampung
itu ataupun yang sedang mengembara ke daerah lain. Dan masyarakat tetap
mantaati dan menjalankan aturan tersebut sampai saat ini, maka disebutlah
dengan tukuh Ciburuy.
No comments:
Post a Comment